*Lilis Holisah
Mengelola keuangan itu sangat penting, jangan sampai kita terjebak seperti pepatah “Besar Pasak daripada Tiang”. Oleh karenanya penting kiranya untuk memahami ilmu memanage keuangan agar kita bisa save dalam kehidupan. Paling tidak, kita bisa menjadi ‘ratu’ atau ‘raja’ bagi diri kita sendiri. Hehehe.....
Oya, salah satu resolusi saya tahun ini adalah mengelola keuangan dengan baik. Saya mencoba beberapa sumber untuk dijadikan rujukan dalam hal pengelolaan keuangan. Ada beberapa yang harus diperhatikan ketika kita mengelola keuangan.
Mengelola keuangan itu sangat penting, jangan sampai kita terjebak seperti pepatah “Besar Pasak daripada Tiang”. Oleh karenanya penting kiranya untuk memahami ilmu memanage keuangan agar kita bisa save dalam kehidupan. Paling tidak, kita bisa menjadi ‘ratu’ atau ‘raja’ bagi diri kita sendiri. Hehehe.....
Oya, salah satu resolusi saya tahun ini adalah mengelola keuangan dengan baik. Saya mencoba beberapa sumber untuk dijadikan rujukan dalam hal pengelolaan keuangan. Ada beberapa yang harus diperhatikan ketika kita mengelola keuangan.
- Kita harus mampu/bisa memahami portofolio keuangan. Jangan sampai kita tidak tahu kondisi keuangan kita, misalnya tidak tahu isi tabungan kita berapa, tagihan yang harus dibayar berapa. Memahami portofolio keuangan penting sehingga kita bisa mengalokasikan anggaran sesuai dengan kondisi keuangan yang ada. Jangan sampai jumlah tagihan (seperti listrik, telepon, media, servis kendaraan, biaya kesehatan, dll) lebih besar dari jumlah tabungan yang ada.
- Menyusun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis akan membantu kita untuk bersikap objektif soal pengeluaran yang berlebihan. Oleh karena itu, penting kiranya untuk menganggarkan jumlah yang realistis dan satu yang pasti adalah harus patuh pada anggaran tersebut. Jangan sampai, rencana tinggal rencana.
- Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
- Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
- Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
- Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
- Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
- Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!
- Gunakan amplop. Menyimpan amplop di sejumlah amplop yang berbeda merupakan trik paling efektif untuk mengelola uang. Sediakan setumpuk amplop dan tempeli setiap amplop dengan label berbeda sesuai dengan jenis pengeluaran. Misal, amplop untuk makanan, biaya servis kendaraan dan bahan bakar kendaraan, biaya pendidikan, biaya kesehatan, shadaqah/infak, dll. Tempatkan sejumlah uang yang sudah dialokasikan untuk pengeluaran tersebut ke masing-masing amplop. Lalu simpan di tempat yang aman.