*Lilis Holisah, Mahasiswa Pascasarjana Untirta Program Studi PBI Semester Dua
Sudah tayang di https://www.mediaoposisi.com/2019/01/prostitusi-artis-bikin-miris.html
Kabar mengejutkan datang dari artis berinisial VA yang terciduk sedang melayani penikmat syahwat di sebuah hotel di Surabaya. Kasus prostitusi artis kembali ramai dibicarakan setelah penangkapan VA. Kasus prostitusi yang melibatkan artis ini bukanlah hal yang baru, karena hal ini telah lama terjadi dan terus berulang.
Penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan pemeriksaan intensif terhadap dua muncikari yang sudah menjadi tersangka kasus prostitusi, yakni ES (37) dan TN (28). Jumlah artis yang diduga terlibat sebanyak 45 artis, dan 100 model. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa seluruh artis yang terlibat dalam prostitusi itu di bawah kendali dua muncikari ES dan TN. Namun, jaringan keduanya berbeda dan dengan tarif yang beragam. Ada yang Rp 100 juta, Rp 80 juta, Rp 50 juta dan Rp 25 juta.
Jebakan Kapitalisme
Sungguh miris melihat fenomena artis yang terjebak dalam kasus prostitusi online. Era kapitalisme melahirkan kehidupan yang sempit, situasi yang buruk, yang memberikan peluang besar kepada pelaku maksiat untuk melakukan kegiatan yang bukan hanya melanggar norma susila di masyarakat, namun lebih dari itu, aturan Pencipta ditabraknya tanpa ada rasa bersalah dan rasa malu.
Prostitusi artis hanyalah salah satu dari sekian banyak fenomena bisnis prostitusi di Indonesia. Dengan dalih, faktor ekonomi banyak orang yang tergiur untuk mengambil jalan pintas melakoni bisnis haram ini.
Namun, faktor ekonomi hanyalah salah satu faktor yang mengiringi bisnis haram ini. Gaya hidup para sosialita dan artis rupanya menjadi faktor dominan dibanding dengan faktor ekonomi. Tuntutan gaya hidup mewah lah yang lebih mendominasi kalangan artis untuk masuk dalam kubangan maksiat bernama prostitusi.
Jebakan hidup era kapitalisme yang mengagungkan kebebasan individu telah menjerumuskan orang-orang yang lemah imannya untuk masuk dalam kubangan lumpur prostitusi. Lemah iman merupakan hal utama mengapa seseorang ikut masuk dalam bisnis haram ini, selain karena sistem kapitalisme yang membentuk karakter manusia-manusia lemah iman ini semakin tak berdaya menghadapi godaan dunia. Juga karena sistem kapitalisme lah yang memberikan peluang besar untuk mengembangkan bisnis ini dan meraih keuntungan yang tidak sedikit darinya.
Maka tak heran bila bisnis haram ini kian hari kian tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Kasus penangkapan beberapa artis dan muncikari yang terlibat di dalamnya merupakan fenomena gunung es. Sedikit yang nampak terlihat, jauh di dasarnya lebih besar lagi. Bisa dipastikan, bisnis haram ini telah merambah di kota-kota lainnya di Indonesia. Karena menurut pengakuan ES dan TN, mereka melayani permintaan dari luar kota Jakarta, yang artinya melayani permintaan di kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan katanya juga sampai ke luar negeri. Sangat miris mengingat Indonesia merupakan negeri dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Dan lebih miris lagi, di tengah bencana yang bertubi-tubi melanda Indonesia, ternyata tidak sedikitpun berpengaruh dalam diri dan jiwa para pelaku maksiat ini. Rupanya bencana yang bertubi-tubi ini tidak membuat jiwa mereka bergetar takut karena kemaksiatan yang mereka lakukan.
Apa yang terjadi di negeri ini seharusnya membuat kita berpikir keras mengapa semua ini terjadi. Penerapan sistem kapitalisme sekuler adalah biang keladi dari segala problematika yang mengukung kita semua. Kita dijauhkan dari sistem kehidupan shohih yang memanusiakan manusia, sistem Islam. Alhasil paradigma berpikir manusia saat ini dilandasi oleh asas manfaat, kesenangan duniawi dan miskin visi akhirat.
Segala hal yang bisa meraup keuntungan, menafikan halal haram, akan difasilitasi. Gaya hidup serba bebas, menihilkan peran agama untuk mengatur pergaulan juga diberikan ruang yang luas. Itulah ciri sistem kapitalisme sekuler yang rusak dan merusak. Apakah masih akan tetap dibiarkan dan dipertahankan? Padahal sungguh telah nyata kerusakan yang diakibatkan oleh sistem kehidupan ini.
Butuh Solusi Tuntas
Sesungguhnya Islam merupakan sistem hidup yang sempurna. Di dalamnya dijelaskan tata aturan kehidupan mulai dari kita tidur hingga bangun sampai kita tidur lagi. Tata aturan yang melingkupi setiap lini kehidupan kita dimulai dari urusan ke kamar kecil, sampai aturan yang mengatur tata kelola kehidupan berbangsa dan bernegara. Tak ada hal sekecil apapun yang tidak diatur dalam Islam. Inilah yang menata kehidupan berjalan seimbang, melahirkan harmoni diantara makhluk hidup lainnya.
Pun ketika kita berbicara urusan ekonomi, pergaulan, sungguh Islam memandangnya sebagai urusan besar yang harus diatur. Persoalan maraknya prostitusi di negeri ini, kemunculannya merupakan problem besar yang harus ditanggulangi secara tuntas. Lahirnya bisnis prostitusi yang menjamur, akibat penerapan sistem buatan manusia yang lemah tentang hakikat yang terbaik dalam kehidupan. Lemah memahami urusan penciptaan. Jika urusan memahami hakikat hidup saja lemah, bagaimana mungkin manusia dibiarkan membuat tata aturan yang mengelola Negara? Mengatur umat manusia?
Saatnya kita sadar diri terkait hakikat kehidupan, sungguh manusia tak berdaya, lemah, karenanya manusia butuh kepada yang Maha Kuat, Dialah Allah yang telah menciptakan kita. Kita juga harus memahami untuk apa kita diciptakan dan akan kemana setelah kehidupan. Sungguh Allah Pencipta dan Pengatur telah menurunkan sebuah sistem yang paripurna untuk menatakelola kehidupan di dunia.
Islam memberikan solusi tuntas bagi seluruh problematika kehidupan, termasuk perkara prostitusi. Setidaknya ada lima perkara yang semestinya ditempuh untuk mengatasi maraknya prostitusi. Bila kelima perkara ini dilaksanakan oleh negara secara simultan, maka semua faktor yang mendorong terjadinya prostitusi bisa dieliminasi bahkan dihilangkan.
Kita sadar bahwa kemaksiatan bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kemaksiatan itu tidak akan terjadi secara marak dan berkesinambungan karena Islam telah menurup rapat pintu-pintunya.
Solusi Islam mengatasi maraknya prostitusi :
Pertama, negara bertanggung jawab untuk menyediakan lapangan kerja. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mampu mencukupi kebutuhan diri dan keluarga yang ada dalam tanggungannya. Selain itu Negara juga harus memberi kemudahan untuk mendapatkan modal usaha bagi yang membutuhkan dan tentu saja tanpa bunga. Sementara saat ini, lapangan kerja sangat terbatas dan bahkan kalaupun terbuka itu diperuntukkan untuk para pekerja asing Cina yang saat ini menyebar di Indonesia.
Jika semua ini dilakukan secara serius oleh Negara, maka tidak akan ada perempuan yang mengejar karir di dunia kerja karena harus menjadi tulang punggung keluarga, yang sampai-sampai karena alasan ekonomi yang mendesak, membuat kaum perempuan terlibat dalam prostitusi.
Kedua, Negara bertanggung jawab untuk menyediakan pendidikan/edukasi yang relevan. Pendidikan yang baik, haruslah menanamkan nilai dasar tentang benar dan salah serta standar-standar hidup yang boleh diambil dan tidak. Alasan PSK yang kembali ke tempat prostitusi setelah mendapat pembinaan ketrampilan adalah karena lebih sulit mendapat uang dari hasil menjahit dibanding melacur. Hal ini tidak akan terjadi bila ada penanaman kuat tentang standar benar dan salah. Oleh karenanya, Negara bertanggung jawab menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk rakyat, dengan kurikulum yang akan melahirkan generasi yang bukan hanya cerdas tetapi juga shalih dan visioner.
Ketiga, Negara bertanggung jawab melakukan pembinaan di masyarakat untuk membentuk keluarga yang harmonis. Bila keluarga harmonis maka tidak banyak laki-laki yang membutuhkan untuk mencari kesenangan ke tempat pelacuran atau ingin mendapat kasih sayang dengan mengencani PSK. Sehingga permintaan terhadap PSK tidak akan ada, dan ini bisa menghilangkan bisnis haram prostitusi.
Keempat, Negara wajib untuk menegakan sistem hukum/sanksi yang tegas kepada semua pelaku prostitusi/zina. Hukum ini harus membuat jera para pelaku bisnis perzinahan, dan tidak memungkinkan lagi munculnya bisnis serupa. Semua yang masuk dalam bisnis prostitusi harus dikenai sanksi tegas, baik itu muncikari atau germonya. PSK dan pemakai jasanya semuanya harus dikenai sanksi tegas. Terlebih dalam Islam Hukuman di dunia bagi orang yang berzina adalah dirajam (dilempari batu) jika ia pernah menikah, atau dicambuk seratus kali jika ia belum pernah menikah lalu diasingkan selama satu tahun. Jika di dunia ia tidak sempat mendapat hukuman tadi, maka di akhirat ia disiksa di neraka dengan siksaan yang amat pedih.
Penyelesaian prostitusi membutuhkan diterapkannya kebijakan yang didasari syariat Islam. Harus dibuat undang-undang yang tegas mengatur keharaman bisnis apapun yang terkait pelacuran Kelima, penerapan kebijakan yang didasari syariat Islam oleh negara. Maka menajdi hal yang sangat urgent untuk membuat undang-undang yang tegas mengatur keharaman bisnis apapun yang terkait pelacuran. Tidak boleh dibiarkan bisnis berjalan berdasar hukum permintaan dan penawaran belaka tanpa pijakan benar dan salah sesuai syariat.
Negara tidak hanya harus menutup semua lokalisasi, menghapus situs prostitusi online tapi juga melarang semua produksi yang memicu seks bebas seperti pornografi lewat berbagai media. Jika kelima hal tersebut dilaksanakan, insya Allah persoalan prostitusi ini akan terselesaikan secara tuntas.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi memang luar biasa banyak. Namun hal itu juga berkorelasi terhadap penambahan utang luar negeri Indonesia yang membengkak. Selama masa pemerintahan Jokowi, utang luar negeri Indonesia hingga akhir Oktober 2018 bertambah US$ 7,65 miliar menjadi US$ 360,53 miliar atau setara Rp 5.191,66 triliun (dengan kurs Rp 14.400/dolar Amerika Serikat) dari posisi akhir 2017. Jumlah tersebut terdiri atas utang swasta US$ 182,2 miliar atau sekitar Rp 2.623,64 triliun serta utang pemerintah dan swasta US$ 178,33 miliar setara Rp 2.568.02 triliun.
Meski mega proyek pembangunan infrastruktur terus berlanjut, namun senyatanya peruntukkan proyek infrastruktur tersebut bukanlah untuk rakyat. Tetapi peruntukkannya adalah untuk kapitalis asing dan aseng. Buktinya adalah jaringan megaproyek jalan tol trans-Jawa yang tergabung dalam proyek strategis nasional (PSN) ini dari Jakarta ke Surabaya dengan waktu tempuh 10-12 jam akan dikenakan tarif biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp600.000. siapa yang diuntungkan dari proyek tol ini? Apakah rakyat? Bagaimana mungkin rakyat diuntungkan, sementara rakyat diperas untuk membayar tol yang seharusnya bisa dinikmati secara gratis.
Besaran harga sebesar Rp600.000 ini diperoleh berdasar tarif yang ditetapkan. Untuk tarif tol Solo-Mantingan-Ngawi, misalnya, tarif di patok Rp1.000 per km untuk kendaraan golongan I, Rp1.500 per km golongan II dan III, dan Rp2.000 per km kendaraan golongan IV dan V.
Tarif tersebut ditentukan berdasar Keputusan Menteri PUPR Nomor: 897/ KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo- Mantingan-Ngawi.
Sementara itu menurut Ekonom Senior, Faisal Basri menyebut bahwa pembangunan tol trans Sumatera dan Jawa untuk mempermudah penyaluran logistik adalah sesat pikir. Hal ini diungkapkan Faisal Basri dalam sebuah program acara di salah satu televisi swasta di Indonesia, Jumat (28/12/2018) dengan tema “Ekonomi Indonesia 2018: Meroket Atau Merosot?”
Lebih lanjut menurutnya bahwa Indonesia adalah negara maritim, sehingga lautan yang terbentang luas itu bisa digunakan untuk transportasi laut. Dibangunnya jalan tol Sumatera, jawa-banyuwangi dengan alasan mempermudah logistik, itu sesat pikir, karena logistik yang paling murah dan efisien dan efektik untuk meningkatkan daya saing di Indonesia adalah transportasi laut. logikanya jika logistik yang diangkut menggunakan truck lewat jalur darat maksimal hanya bisa mengangkut 10 ton. Biaya transportasi/ongkos 10 ton tersebut lebih mahal 10 kali lipat. Oleh karena itu, seharusnya transportasi untuk berbagai logistic dari Indonesia Barat menuju Indonesia Timur seharusnya menggunakan transportasi laut, bukan darat.
Pilihan yang Salah
Pembangunan infrastruktur di Indonesia, -selain peruntukannya bukan dalam rangka mengurusi urusan rakyat, tetapi dalam rangka mencari keuntungan, juga karena biaya pembangunannya ditopang dari utang yang berbasis riba-, adalah kesalahan besar. Kenapa? Karena semua itu akibat dari pilihan sistem ekonomi yang salah, sistem ekonomi kapitalisme yang berbasis riba dan merusak.
Akibat kesalahan ini, Indonesia dengan seluruh kekayaan yang dimilikinya, tidak mampu membangun infrastuktur yang dibutuhkan untuk kemaslahatan publik. Sistem ekonomi kapitalisme menjadikan utang berbasis riba sebagai penopang kegiatan ekonominya. Alhasil, Negara ini masuk dalam jebakan utang (debt trap) yang sedikit sekali peluangnya bisa keluar dari jebakan tersebut. Artinya Negara yang menganut sistem ekonomi kapitalisme ini akan terus menerus berada dalam jerat utang.
Pada pertengahan 1953, Indonesia resmi menjadi anggota IMF. Secara legal, keanggotaan itu disahkan dengan UU No 5/1954. Pada Agustus 1956 pemerintah Indonesia memperoleh pinjaman IMF sebesar US$55 juta karena inflasi berkecamuk disebabkan defisit anggaran yang meningkat dan cadangan devisa menurun cepat. Pinjaman besar dari IMF tersebut tak mencukupi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh negara baru yang menghadapi persoalan besar dalam pembangunan infrastruktur dan membutuhkan banyak investasi baru. Apalagi defisit anggaran tahun 1957 tiga kali lipat, dan pada 1958 dan 1959 menjadi dua kali lipat lagi.
Dan sampai saat ini Indonesia masih menjadi pasien IMF tanpa pernah bisa keluar dari jeratan utang IMF.
Pembangunan infrastuktur pendanaannya dari utang, demikian pula dengan pembiayaan penyelenggaraan negara, semua dari utang. Inilah Indonesia, Negara yang kaya akan sumber daya alam, namun aslinya adalah negara miskin, karena kekayaannya dibiarkan bahkan dilegitimasi untuk dijarah oleh asing dan aseng.
Islam Bicara Pembangunan
Islam merupakan sebuah ideologi memiliki sistem yang lengkap untuk mengatur seluruh persoalan kehidupan. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa kesalahan pembangunan infrastruktur negeri ini adalah akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Oleh karena itu, solusi bagi pembangunan infrastruktur adalah dengan membuang jauh-jauh sistem ekonomi kapitalisme dan menggantinya dengan sistem ekonomi Islam, sistem yang berasal dari Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan.
Islam memandang, bahwa kebijakan mendasar terkait dengan pembangunan tidak bisa dilepaskan dari sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem ekonomi Islam akan mengelola persoalan kepemilikan, pengeloaan kepemilikan, termasuk distribusi barang dan jasa di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, politik ekonomi Islam harus dijalankan dengan benar sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pengambilan kebijakan dalam pembangunan, dan tidak akan menjadikan Negara Islam terjerat utang yang sangat besar seperti Indonesia saat ini.
Negara Islam akan mempunyai sumber kekayaan yang cukup untuk membiayai penyelanggaraan negara. Termasuk Negara berkewajiban untuk memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan dasar rakyatnya, baik kebutuhan pribadi maupun kelompok, seperti sandang, papan, pangan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Pada saat yang sama, ekonomi negara tumbuh dengan sehat, karena produktivitas individu yang terjaga.
Negara Islam akan membiayai pembangunan infrastruktur bukan dari utang, melainkan dari pos-pos yang telah disiapkan. Dalam sistem ekonomi Islam, infrastruktur yang masuk kategori milik umum harus dikelola oleh negara dan dibiayai dari dana milik umum. Bisa juga dari dana milik negara, tetapi negara tidak boleh mengambil keuntungan dari pengelolaannya. Walaupun ada pungutan, hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat sebagai pemiliknya dalam bentuk yang lain. Ini termasuk juga membangun infrastruktur atau sarana lain yang menjadi kewajiban negara untuk masyarakat seperti sekolah-sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, jalan-jalan umum, dan sarana-sarana lain yang lazim diperuntukkan bagi masyarakat sebagai bentuk pengaturan dan pemeliharaan urusan mereka. Dalam hal ini, negara tidak mendapat pendapatan sedikit pun. Yang ada adalah subsidi terus-menerus. Jadi, sama sekali tidak ada pos pendapatan dari sarana-sarana ini.
Dalam Ekonomi Islam, setiap benda yang tergolong milik umum seperti minyak bumi, gas dan barang tambang yang jumlahnya sangat banyak, laut, sungai, mata air, lapangan, hutan belukar, padang gembalaan, dan masjid; semua itu tidak boleh dialihkan kepemilikannya untuk siapa pun, baik individu maupun kelompok, baik asing ataupun domestik. Semuanya milik seluruh kaum Muslim. Semua itu wajib dikelola oleh Khalifah sehingga memberi peluang seluruh manusia dapat memanfaatkan kepemilikan ini.
Terlihat jelas perbedaan antara pembangunan di negara yang menerapkan sistem kapitalisme dengan Negara yang menerapkan sistem Islam. Di Negara kapitalis rakyat harus membayar untuk mendapatkan pelayanan publik yang merupakan tanggung jawab Negara. Sementara dalam Negara Islam, Negara berkewajiban memberikan pelayanan publik dengan Cuma-Cuma alias gratis.
Entah kenapa lagi suka dengerin lagu ini, padahal lagu ini udah jadul banget
this is a love song from Celine Dion check this one out! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
A new day has...come I was waiting for so long For a miracle to come Everyone told me to be strong Hold on and don't shed a tear
Through the darkness and good times I knew I'd make it through And the world thought I had it all But I was waiting for you
Hush, love
I see a light in the sky Oh, it's almost blinding me I can't believe I've been touched by an angel with love Let the rain come down and wash away my tears Let it fill my soul and drown my fears Let it shatter the walls for a new, new sun A new day has...come
Where it was dark now there's light Where there was pain now there's joy Where there was weakness, I found my strength All in the eyes of a boy
Hush, love
I see a light in the sky Oh, it's almost blinding me I can't believeI've been touched by an angel with love Let the rain come down and wash away my tears Let it fill my soul and drown my fears Let it shatter the walls for a new, new sun A new day has...come
Mengelola keuangan itu sangat penting, jangan sampai kita terjebak seperti pepatah “Besar Pasak daripada Tiang”. Oleh karenanya penting kiranya untuk memahami ilmu memanage keuangan agar kita bisa save dalam kehidupan. Paling tidak, kita bisa menjadi ‘ratu’ atau ‘raja’ bagi diri kita sendiri. Hehehe.....
Oya, salah satu resolusi saya tahun ini adalah mengelola keuangan dengan baik. Saya mencoba beberapa sumber untuk dijadikan rujukan dalam hal pengelolaan keuangan. Ada beberapa yang harus diperhatikan ketika kita mengelola keuangan.
Kita harus mampu/bisa memahami portofolio keuangan. Jangan sampai kita tidak tahu kondisi keuangan kita, misalnya tidak tahu isi tabungan kita berapa, tagihan yang harus dibayar berapa. Memahami portofolio keuangan penting sehingga kita bisa mengalokasikan anggaran sesuai dengan kondisi keuangan yang ada. Jangan sampai jumlah tagihan (seperti listrik, telepon, media, servis kendaraan, biaya kesehatan, dll) lebih besar dari jumlah tabungan yang ada.
Menyusun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis akan membantu kita untuk bersikap objektif soal pengeluaran yang berlebihan. Oleh karena itu, penting kiranya untuk menganggarkan jumlah yang realistis dan satu yang pasti adalah harus patuh pada anggaran tersebut. Jangan sampai, rencana tinggal rencana.
Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal!
Gunakan amplop. Menyimpan amplop di sejumlah amplop yang berbeda merupakan trik paling efektif untuk mengelola uang. Sediakan setumpuk amplop dan tempeli setiap amplop dengan label berbeda sesuai dengan jenis pengeluaran. Misal, amplop untuk makanan, biaya servis kendaraan dan bahan bakar kendaraan, biaya pendidikan, biaya kesehatan, shadaqah/infak, dll. Tempatkan sejumlah uang yang sudah dialokasikan untuk pengeluaran tersebut ke masing-masing amplop. Lalu simpan di tempat yang aman.
Meninggalkan 2017 dan memasuki tahun 2018, banyak orang yang ‘sibuk’ menentukan resolusi tahun 2018. Ada yang mungkin untuk sekedar dibilang kekinian, atau agar terlihat lebih elegan, trendy, gaya, atau mungkin karena memang ingin merencanakan kehidupan yang lebih baik, jadi dibuatlah resolusi. Tapi, apapun itu, diserahkan kepada masing-masing planners aja ya.
Menurut KBBI, resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.
Resolusi dapat mencakup tujuan dari perjalanan hidup, baik karir, hubungan sosial, ataupu pencapaian-pencapaian lain. Jadi bisa dibilang tujuan membuat resolusi untuk mengingatkan dan menguatkan tekad kita untuk resolusi yang telah dibuat, dan manfaat utamanya hidup kita mempunyai tujuan yang terarah dalam menjalani kehidupan.
Nah, saya juga membuat resolusi untuk tahun ini. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi memang ingin meraih capaian tertentu dalam menjalani tahun 2018 ini. Tentu saja capaian yang ingin diperolah adalah capaian-capaian terbaik, dalam hal apapun, baik dalam dakwah, ibadah mahdhah, hubungan sosial, karir, kesehatan, pendidikan, keluarga, dll.
Semoga dengan niat yang baik ini, Allah berikan jalan kemudahan untuk saya bisa mewujudkan semua mimpi. Bismillah, hanya dengan mengharap pertolongan Allah dan yakin atas pertolongan-Nya lah, segala resolusi ini dibuat. Bukankah kita diperintahkan untuk berbaik sangka kepada-Nya? Firman Allah dalam sebuah hadits qudsi :
Hadits abu hurairah r.a. ia berkata rasulullah saw.bersabda: Allah berfirman: 'Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkalmaka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Langkah yang baik harus dimulai dengan niat yang baik. Mengawali tahun ini, saya berharap dapat menyempurnakan setengah Dien saya, dengan seseorang yang Allah pilihkan untuk saya. Seseorang yang dengannya saya bisa membangun visi dan misi dalam kehidupan rumah tangga. Aamiin.
Setiap manusia tentu saja menginginkan kehidupan yang terbaik. Tidak terkecuali saya. Saya ingin bisa meningkatkan kemampuan saya, untuk itu saya berencana untuk mempelajari sesuatu yang baru. Saya tertarik untuk mengetahui, mencari informasi tentang SEO, FRMS, Cryptocurrency, infoghrapics, mempelajari tentang kepenulisan & jurnalistik.
Hidup sehat menjadi kebutuhan penting terutama di masa sekarang ini dimana lingkungan sudah tidak ramah lagi kepada manusia. Oleh karenanya penting memulai hidup sehat dengan berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat. Termasuk dalam menjaga pola tidur sehat. Saya juga ingin lose weight, drink a lot of water, reduce sugar intake, keep dental hygiene, stop bad habits, managing stress, having ‘me time’, exercise, sunbathing in the morning, reduce smartphone usage.
Saya juga ingin mengelola keuangan dengan baik. Sebagai manusia biasa, ingin memiliki masa depan yang lebih baik adalah mimpi setiap orang saya rasa. Ya, bagaimanapun saya ingin masa depan yang lebih baik, paling tidak dengan keuangan yang terkelola dengan baik, kita lebih bisa siap untuk mengantisipasi setiap keadaan. Selain ingin memiliki tempat tinggal yang nyaman (rumah), juga kendaraan agar mobilitas lancar.
Saya serius ingin mengelola keuangan dengan baik, oleh karenanya saya mencari referensi dari berbagai sumber. Nanti saya akan tuliskan hasil penelusuran saya terkait managing finance.
Sesungguhnya saya ingin berkarir dalam kepenulisan, jujur selama setengah tahun kemarin, saya mandeg, tidak menulis dan itu membuat saya sedih. Oleh karenanya salah satu resolusi saya di tahun ini adalah aktif menulis kembali, selain juga mengelola blog saya yang sudah lama tidak saya urus. Saya sangat ingin menulis buku. Saya mengagumi Tere Liye & Andrea Hirata. Kedua orang tersebut, selain karyanya hebat, juga karena aktif menulis dan menerbitkan buku. Saya ingin di tahun ini bisa berkarya dan menerbitkan buku, meski nantinya keroyokan.
Oya yang penting dan tidak boleh ketinggalan apalagi kelupaan adalah dalam perkara ibadah. Saya ingin meningkatkan kualitas ibadah, selain ibadah mahdhah, saya ingin dakwah lebih gencar, jangan kasih kendor dalam dakwah Ya Allah.
Saya orangnya seneng jalan-jalan. Namun sayangnya saya belum bisa keluar jauh. Semoga nanti diberi kemudahan. Saya sangat ingin mengunjungi Great Britian, Japan, Turkey, Komodo Island, Labuan Bajo, Raja Ampat, China, Jogja, Greece and Grand Canyon.
One thing for sure, I really want to make my parents happy. Semoga Allah memudahkan dan mengijabah doa-doa ini. Allahumma Yassir wa laa tuassir, rabbi tammim bii khayr. Aamiin.
Banda Aceh, 7/3/115. Gelegar takbir terus membahana memenuhi ruang Konferensi Perempuan dan Syariah, AAC Dayan Dawood Unsyiah. Peserta masih semangat menyimak, tidak beranjak dari tempat duduknya. Pembicara ketiga Iffah Ainur Rochmah menjelaskan bahwa penerapan syariat adalah tuntutan imani yang melekat pada diri setiap muslim. Syariat Islam adalah hukum-hukum yang bersumber dari Allah SWT Zat Yang Mahatahu apa yang terbaik untuk menangani seluruh urusan manusia, termasuk perlakuan terhadap perempuan. Standar kebenaran dan kebaikan semestinya dikembalikan kepada Allah, bukan dituntun oleh standar Hak Asasi Manusia (HAM) dan nilai kebebasan.
Oleh karena itu, tuduhan miring terhadap penerapan syariat tidak boleh dijawab dengan mengevaluasi layak tidaknya syariat menyelesaikan persoalan manusia. Serangan terhadap syariat juga tidak pantas dihadapi dengan sikap defensif apologetik seolah membela namun justru menyesatkan pemahaman terhadap syariat. Sikap waspada juga harus selalu dimiliki seiring makin banyaknya pemahaman menyimpang yang bisa menghancurkan keagungan syariat.
“Serangan terhadap syariah hanya akan berakhir apabila kita memiliki kekuatan politik Islam. Kekuatan politik itu harus diwujudkan dengan adanya negara yang mengimplementasikan syariat secara kaffah. Negara itulah yang di dalam kitab-kitab fiqh, yang disebut oleh para fuqaha disebut sebagai Khilafah. Dalam Khilafah, perempuan akan ditempatkan dalam kedudukannya yang mulia, tidak dieksploitasi". Kata Iffah.
“Sekarang pertanyaannya tinggal satu, dengan sistem yang mulia, yang dengannya kita mampu mewujudkan kemuliaan perempuan, apa yang sudah kita upayakan untuk mewujudkan kembali hadirnya negara Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah di hadapan kita? Allah memerintahkan kita untuk mengerahkan segenap daya dan upaya kita untuk menegakkan hukum Allah. Maka kita akan kerahkan seluruh potensi yang kita miliki, untuk berjuang menegakkan daulahKhilafah Islamiyah. Muslimah Hizbut Tahrir menyeru kaum muslimah di seluruh dunia, untuk memenuhi kewajiban yang paling penting ini, untuk segera mengambil kesempatan emas ini, meraih pahala dan kemuliaan dalam berjuang menegakkan Khilafah. Takbir!!” Lanjut Iffah dengan semangat meneriakkan takbir di hadapan seribu-an peserta konferensi.
Banda Aceh, 7/3/15. Tak diragukan lagi bahwa dalam perjuangannya, MHTI selalu konsisten mengikuti metode yang diajarkan Rasulullah. Konsistensi MHTI dalam perjuangannya inilah yang pada akhirnya memperoleh dukungan dari umat, khususnya para tokoh. Konferensi Perempuan dan Syariah yang diselenggarakan oleh MHTI di Banda Aceh, mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh nasional yang hadir dalam konferensi ini. Mereka mendukung perjuangan MHTI dalam memperjuangkan tegaknya Khilafah.
Ibu Dra. Odah, mantan anggota DPRD Jabar yang dalam testimoninya mengungkapkan, “Pembuatan peraturan daerah merupakan proses politik, tentu dalam prakteknya tidak memperhatikan benar atau salah, apalagi nilai-nilai Islam, melainkan kepentingan politik. Namun tatkala terjadi benturan, seringkali Islam yang disalahkan, karena parameternya bukan Islam. Maka hal ini dijadikan celah untuk mengobok-obok dan mengkriminalisasi syariah", ujarnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan, "Perda syariah dinilai diskriminatif oleh kaum feminis, mereka pun menyatakan bahwa syariah telah mengeliminasi hak-hak kaum perempuan. Padahal menurut Islam, itu bukan untuk mengekang, melainkan untuk menjaga keamanan untuk menjaga kaum perempuan. “
Ibu Odah pun mengungkapkan celah implementasi syariah yang menjadi celah untuk mengkriminalisasi syariah, “Serangan ada karena adanya celah. Kaum feminis tak menyadari bahwa dengan membuka aurat, khalwat, dan ikhtilath adalah maksiat yang menjadi sumber malapetaka yang berdampak mengurangi hak-hak kaum perempuan, bahkan menghancurkan kehidupan perempuan. Maka kita tidak bisa berharap banyak melalui upaya-upaya yang parsial, dengan demikian kita harus memperjuangkan syariah Islam kaffah.”
Sementara itu, Ibu Ir. Ranian Dewi, Muballighah kota Banda Aceh juga mengungkapkan testimoninya, “Kaum Ibu harus cerdas memahami syariah, jangan terjebak feminisme yang mendiskreditkan syariah. Jika kita menerapkan syariah di bumi Allah, maka perempuan pasti mulia, karena itu merupakan janji Allah. Merupakan kewajiban kita untuk mengawal syariah Islam agar diterapkan kaffah."
Dukungan juga datang dari Ibu Dr. A. Detti Yunianti, Dosen Kehutanan Universitas Hasanuddin Maassar. Ia mengatakan, "Penerapan Perda Syariah itu sifatnya parsial, kita butuh sesuatu yang menyeluruh yang bisa menyelesaikan krisis multi dimensi yang terjadi saat ini. Perlu negara untuk menerapkannya, karena yang terbaik adalah penerapan syariat dalam bentuk negara, bukan parsial dan lokal, tapi mendunia".
Tokoh nasional yang juga mantan biarawati, Ibu Hj. Irena Handono, beliau mengungkapkan fakta mencengangkan tentang Indonesia, “Indonesia adalah juara Phedofilia, dengan mencampakkan hukum Allah, itulah prestasi kita. Banyak bangsa kita yang tidak mengerti tentang memperjuangkan Khilafah. Padahal Aceh dan Pulau Jawa adalah bagian dari Khilafah.
Banda Aceh, 7 Maret 2015. Gema takbir membahana di AAC Dayan Dawood, Komplek Unsyiah, Banda Aceh, tempat penyelenggaraan Konferensi Perempuan dan Syariah, Sabtu (7/3/2015). Peserta masih serius dan antusias menyimak suguhan acara demi acara. Seperti orasi Anggota Dewan Pimpinan Pusat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Ustadzah Asthma Amnina yang menyampaikan materi dengan tema “Dibalik Serangan Terhadap Perempuan dan Syariah Islam”.
Ustadzah Asthma kemudian menyampaikan, “AS bersama PBB berperan besar untuk mendukung agenda global mereka yaitu penjajahan gaya baru. Mereka menyebarkan berbagai propaganda tentang hak-hak perempuan dan perlindungannya, yang terimplementasi dengan program pemberdayaan perempuan dan peran politik perempuan. Sesungguhnya semua propaganda itu adalah bohong, karena program yang dikatakan untuk menyejahterakan perempuan sejatinya tidak sedikitpun mengangkat derajat perempuan. Program ini menjadikan perempuan sebagai mesin pencetak uang, berdampak meningkatnya perceraian, generasi yang rusak, dan rendahnya keinginan untuk menikah karena ingin menjadi wanita karir. Mereka, para imperialis, tidak pernah peduli dengan ini semua. Yang mereka inginkan hanya satu, menghisap semua potensi kaum perempuan untuk menguntungkan mereka,” ungkapnya.
Mereka, lanjut Asthma, tidak menginginkan Islam bangkit. Oleh karena itu, mereka membuat citra buruk terhadap syariat Islam. Membuat opini bahwa kaum muslim yang taat adalah teroris dan terbelakang. Mereka pun menderaskan pemikiran-pemikiran yang mengamini aktivitas penjajahan mereka, hingga terbentuklah masyarakat muslim yang moderat, tidak memiliki identitas muslim yang khas.
“Stigmatisasi Islam yang memunculkan Islam phobia, ini tak akan pernah berhenti jika tidak ada perlawanan. Jika tidak ada kekuatan negara yang mampu menandingi Amerika, maka semua ini tidak akan pernah berhenti. Maka harus ada sebuah kekuatan yang massif dan sistemik, yaitu Khilafah yang mengemban ideologi Islam ke seluruh dunia. Melawan ideologi harus dengan ideologi, melawan raksasa sistem amerika, juga harus dengan negara raksasa yang berdasarkan ideologi Islam yakni Khilafah Islamiyah,” pungkasnya disambut takbir peserta.
Banda Aceh, 7 Maret 2015. Konferensi Perempuan dan Syariah yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia di AAC Dayan Dawood, Komplek Unsyiah, Banda Aceh, Sabtu (7/3/2015), dihadiri oleh lebih dari seribu muslimah dari kalangan tokoh nusantara dan tokoh Aceh serta dari perwakilan masyarakat Aceh.
Konferensi ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran surat ash-Shaff ayat 7-13 oleh Ustadzah Rahmatillah. Selanjutnya sambutan dari Masulah Ammah MHTI Ratu Erma Rachmayanti.
Ia mengatakan bahwa Konferensi Perempuan dan Syariah ini adalah satu dari kegiatan kampanye global yang dilakukan Hizbut Tahrir di seluruh dunia, di 4 benua. Acara ini bertujuan untuk menyadarkan ummat bahwa terdapat serangan massif oleh kaum kuffar dan pegiat feminisme yang mengarusopinikan negatif terhadap syariah Islam. Mereka meng-claim bahwa perempuan dalam syariah selamanya tidak akan sejahtera, untuk itu mereka menawarkan konsep-konsep kesetaraan gender, dan yang lainnya. Maka, ummat perlu kekuatan, perlu kesatuan, bahkan kita butuh negara yang seimbang dengan lawan kita. Tidak ada solusi lain selain kita berusaha untuk menegakkan Khilafah.
Acara dilanjutkan dengan menampilkan tayangan video tentang kondisi perempuan Aceh dan kondisi perempuan Muslim pada umumnya serta serangan kaum feminis liberal yang menyerang Syariah.
Selanjutnya pembicara pertama Ustadzah Hj. Ir. Ishmah Cholil, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, menyampaikan materi yang mengambil tema “Menjawab Tuduhan Keji Feminis Liberal”.
Ishmah dengan semangat menuturkan, bahwa saat ini ide kesetaraan gender yang diusung para pegiat feminisme, telah mendorong perempuan untuk meninggalkan rumah untuk bekerja, berpolitik atau sekedar mengejar eksistensi diri. Kondisi ini kemudian memunculkan berbagai persoalan, dari pelecehan seksual, kekerasan, kerusakan moral sampai pada runtuhnya institusi keluarga serta rusaknya generasi.
Kondisi seperti ini pada akhirnya mengakibatkan adanya perbenturan yang kuat antara feminisme dan Islam. Kaum feminis menuduh bahwa Syariah Islam yang diterapkan di beberapa daerah –biasa disebut Perda Syariah dan Qanun Syariah- telah mengakibatkan hak-hak kaum perempuan terampas, perempuan berada dalam subordinat laki-laki dan mengalami diskriminasi.
Feminis menilai bahwa perempuan yang berada di daerah-daerah yang menerapkan Perda Syariah banyak mengalami penindasan dan ketidakadilan. Dikatakan bahwa penerapan Syariah tidak ada relevansinya dengan kesejahteraan kaum perempuan. Penilaian mereka terhadap Syariah bersumber pada pemahaman ideologi yang mereka anut, yaitu kapitalisme, sekulerisme dan liberalisme. Mereka mendefinisikan keadilan sebagai persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
Mereka juga menyerang berbagai ajaran Islam seperti aturan berpakaian, khalwat, safar, poligami, warisan, izin istri dan sebagainya yang dianggap sebagai bentuk ketidakadilan terhadap perempuan. Bagi kaum feminis dan liberal, kemuliaan perempuan diukur dari kemampuan menghasilkan uang, jabatan, partisipasi dalam politik dan segala yang bersifat materi. Islam sesungguhnya mengangkat martabat dan kedudukan kaum perempuan jauh lebih tinggi daripada yang disadari banyak orang saat ini. Hanya Islam yang mengangkat kedudukan kaum perempuan dari jurang penindasan yang amat dalam menuju sebuah kedudukan yang penuh kemuliaan dan kemerdekaan. Kedudukan perempuan semacam ini bahkan belum pernah dapat diwujudkan oleh peradaban Barat “modern” seperti saat ini. Islam menyelamatkan perempuan dari ketidakadilan dan tirani, serta mengeluarkan mereka dari penelantaran dan kegelapan. Islam membuka gerbang pengetahuan, kemajuan, ketinggian, kemenangan dan kebanggaan bagi perempuan di hadapan umat manusia. Namun konsep tidak akan berarti apa-apa tanpa upaya menerapkannya. Dan konsep ini menjadi niscaya, bila diterapkan oleh Khilafah, sistem pemerintahan Islam yang mempunyai pandangan dan aturan unik dalam memainkan peran strategis perempuan dalam kehidupan.